Meski Lahir Tanpa Otak Bayi Ini Tetap Dapat Memanggil Ibunya

Print Friendly and PDF 0 Viewers
Pernahkah diri anda membayangkan apa yang terjadi apabila seorang manusia lahir tanpa memiliki otak? Otak yang memang merupakan suatu organ yang sangat penting dari semua organ yang terdapat pada tubuh seorang manusia, menjadi satu-satunya alat pengendali yang utama dari seluruh fungsi tubuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa apabila otak seseorang berhenti fungsinya selama kurang lebih satu detik saja maka tubuh dari manusia itu bisa saja mati.
Namun aneh tapi nyata! Demikianlah kisah yang telah dialami oleh seorang bayi yang bernama Aaron berasal dari Skotlandia ini. Semenjak dirinya masih berada di dalam kandungan sang ibu, dokter telah memberikan vonis kepadanya hanya mampu bertahan untuk hidup selama kurang lebih hanya dalam hitungan beberapa menit saja karena tidak dia memiliki organ otak. Akan tetapi ternyata takdir berkehendak lain, ternyata Aaron berhasil membuktikan perjuangan dirinya untuk hidup dan sampai saat ini usianya telah menginjak dua tahun. Bukan itu saja, yang lebih anehnya lagi, pada suatu pagi sang ibu yang bernama Emma itu mengucapkan kata “Mummy” dan kemudian bertepuk tangan di depan Aaron, bayi itu tak disangka juga ikut menyebutkan kata “Mum” sembari menatap wajah Emma. Emma yang tidak pernah menyangka bahwa bayinya itu akan dapat mengucapkan kata tersebutpun bercerita,
“Ketika Aaron lahir, saya diberitahu tidak ada cara untuk dia bisa bertahan hidup.Dia hanya bisa hidup selama tiga menit, tiga jam atau tiga hari. Namun ternyata Aaron membuktikan bahwa dia adalah seorang pejuang nyata,”
Dokter pernah mengatakan bahwa sejak di dalam kandungan ibunya Aaron sudah didiagnosa mengidap suatu kondisi kesehatan yang memang sangat langka, yaitu holoprosencephaly, atau dalam bahasa medis diartikan “tidak sesuai dengan kehidupan”. Cacat pada kelahiran yang dapat mempengaruhi otak seperti itu hanya dapat terjadi pada sekitar 2 dari 10.000 kelahiran yang ada. Pada kebanyakan kasus seperti ini, bayi yang mengalami kondisi ini dinyatakan telah mati sebelum kelahiranya. Namun berbeda dengan kasus yang dialami Aaron, ia mampu lahir akan tetapi dirinya hanya mempunyai batang otak saja, bukan dengan organ otak yang penuh.
Menurut pendapat Emma sendiri proses dari kelahiran Aaron juga terbilang sangat unik. Sebab justru pada awalnya ia tidak mengetahui jika ia sedang dalam keadaan hamil. Di bulan Maret 2013 tersebut Emma dibawa ke rumah sakit karena sebab dugaan ia mengidap usus buntu.
“Saya tidak tahu kalau saya hamil. Dengan anak yang sebelumnya, saya tidak merasa ragu saya hamil. Tetapi dengan Aaron, saya hanya mengalami sedikit kenaikan berat badan. Tapi segera setelah dokter dan perawat memeriksa saya, mereka menyadari bahwa saya sedang mengandung dan akan melahirkan” kenang Emma.
Well, kisah yang memilukan ini tentunya dapat menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kita semuanya. Ia yang terlahir dengan kondisi cacat dan bahkan tanpa otak saja masih dapat terus berjuang untuk kelangsungan hidupnya dan terbukti dapat berusaha dengan semaksimal mungkin membahagiakan ibunya walaupun hanya dengan hal-hal yang kecil. Maka dari itu, sudah sewajarnya bagi diri kita yang terlahir dalam kondisi fisik yang sempurna untuk dapat selalu bersyukur, berjuang, serta juga selalu berusaha membahagiakan orang-orang yang kita cinta. Anda setuju? Beri komentar dan silahkan bagikan kisah ini!
Source: mirror

Baca Juga ya


BAGIKAN
Previous
Next Post »
0 Komentar