Cara menjadi Pendengar yang Baik

Print Friendly and PDF 0 Viewers
Cara menjadi Pendengar yang Baik – Berbicara yakni memberi sedangkan mendengar yakni menerima. Dengan kata lain. Pembicara merupakan pemberi sedangkan pendengar merupakan penerima.

Semakin anda bersedia menjadi pendengar yang baik, maka semakin kaya pengetahuan yang anda miliki, dan semakin pula anda menjadi orang yang disukai orang lain, yang dilain sisi menjadikan anda seorang pembicara yang baik pula. Dan yang terpenting lagi, semakin anda bersedia mendengarkannya, lawan bicara anda akan menjadi semakin suka mendegarkan segala perkataan yang anda katakan.

Seorang pendengar yang baik dalam meraih afeksi dan rasa simpati milik orang lain akan selalu lebih unggul satu langkah didepan seorang pembicara yg baik. Hal seperti ini disebabkan oleh karena seorang pendengar yang baik selalu saja memperbolehkan seorang pembicara untuk mendengarkan pembicara pujaannya, yang tidak lain adalah pembicara itu sendiri.

Tak banyak hal dalam kehidupan didunia yang lebih membantu dalam keseharian dan pergaulan anda dari pada menjadi seorang pendengar baik yang simpatik. Lagipula memutuskan atau bersedia menjadi pendengar baik yang simpatik bukanlah sebuah kerugian. Karena seorang pendengar baik yang jujur dan penuh dengan perhatian akan jauh lebih disukai orang lain, bukan hanya itu saja selain lebih disukai dia sebenarnya telah menerima banyak pengetahuan juga.

Apakah sekarang anda sudah memutuskan untuk menjadi seorang pendengar yang baik? Jika iya, maka berikut ini akan dikemukakan kepada anda lima Cara menjadi Pendengar yang Baik :

1.tataplah selalu wjah seseorang yang menjadi lawan bicara anda

Semua orang yang layak untuk didengarkan tentunya layak pula untuk kita tatap wajahnya. Oleh karena itu, dengan kita menatap wajah dari lawan bicara kita, maka lawan bicara kita akan selalu merasa bahwa setiap perkataan dirinya layak untuk kita dengarkan. Lawan bicara anda akan selalu merasa juga bahwa setiap perkataan-perkataan yang keluar dari dirinya mampu untuk memikat perhatian diri kita dan hal sepeti itulah yang akan menjadikan dirinya senang hingga pada akhirnya bersimpati kepada anda.

2.selalu condongkan badan anda ke arah dimana lawan bicara anda berada serta dengarkanlah setiap perkataan dirinya dengan penuh minat

Munculkan suatu kondisi dimana seolah-olah diri anda tidak ingin sedetik pun kehilangan satu patah kata yang keluar dari perkataan-perkataan yang telah di ucapkan oleh lawan bicara anda.

3.usahakan diri anda untuk setidaknya mengajukan pertanyaan

Dengan diri anda yang mengajukan pertanyaan dapat menjadikan lawan bicara anda berkeyakinan bahwa diri anda telah bersungguh-sungguh dalam mendengarkan setiap perkataan-perkataan yang telah diucapkannya. Akan tetapi, perlu anda hindari jenis pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuat lawan bicara anda merasa terpojokan.

4.fokuskanlah jalannya pembicaraan pada subjek atau kepada pokok dari pembicaraan yang dikemukakan oleh lawan bicara anda dan jangan pernah mengintrupsinya

Jangan pernah sekalipun diri anda mencoba untuk mengubah ataupun mengalihkan inti pokok dari pembicaraan awal, jangan anda memotong lawan bicara anda apabila dia belum menyelesaikan perkataannya meski pada saat itu anda sangat menginginkan berbicara tentang suatu topik yang lainnya.

Jangan pernah juga mengintrupsi apapun ucapannya, akan tetapi anda perlu menunggunya hingga saat dia telah selesai mengutarakan seluruh isi hatinya. Setelah itu, barulah anda boleh untuk memberikan tanggapan-tanggapan yang bersifat konstruktif.

5.disarakan untuk menggunakan jenis kata milik pembicara seperti “Anda” atau “milik anda”

Apabila anda mepergunakan jenis kata seperti “saya”, “milik saya” dan yang lain sejenisnya, itu menandakan bahwa anda mengubah fokus dari pembicaraan yang pada awalnya tertuju kepada lawan bicara anda berubah menjadi tertuju kepada diri anda. Yang artinya, anda telah menempatkan posisi diri anda sebagai pembicara, bukan sebagai pendengar lagi seperti diawal. Dan hal seperti ini dapat berakibat lawan bicara menjadi tidak senang lagi dengan diri anda.


Itulah isi dari kelima Cara menjadi Pendengar yang Baik, sekarang cobalah diri anda sejenak memikirkan makna dari kelima Cara menjadi Pendengar yang Baik diatas. Kelima-limanya tidaklah lebih daripada hanya sekedar tatakrama atau keramahan yang sangat murah dan mudah untuk dilakukan. Saya yakin tentunya anda sanggup untuk menerapkannya dalam diri anda dengan sangat mudah. Memang benar adanya bahwa tak ada bentuk dari keramahan yang lebih memiliki manfaat bagi diri anda selain kesudian (keramahan) untuk selalu mendengar.

Baca Juga ya


BAGIKAN
Previous
Next Post »
0 Komentar